Saturday, November 25, 2017

Sistem Informasi Pemasaran

Posted by Unknown Saturday, November 25, 2017, under | No comments




A. Subsistem Input Sistem Informasi Pemasaran
        Dalam model Sistem Informasi Pemasaran, Subsistem Input menyediakan data bagi database.
        Subsistem Input terdiri dari :
1.      SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
2.      Penelitian Pemasaran
3.      Intelijen Pemasaran

SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
         SIA (Sistem Informasi Akuntansi) mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan.

         Data tersebut dugunakan untuk menyiapkan informasi dalam bentuk laporan periodik (laporan penjualan produk yang laku dan tidak laku) dan laporan khusus (laporan penjualan produk berdasarkan daerah penjualan).

Tugas-tugas dasar intelijen

Intelijen persaingan melibatkan 5 tugas dasar intelijen,yaitu :
1. Mengumpulkan Data,perusahaan mungkin mendapatkan data primer atau data sekunder.Banyak data sekunder yang tersedia,seperti data yang menjelaskan penjualan pasar swalayan dan toko obat,dan dikumpulkan oleh organisasi.
2. Mengevaluasi Data,baik data primer maupun sekunder,data tersebut harus diperiksa untuk memastikan akurasinya.
3. Menganalisa Data
4. Menyimpan Intelijen
5. Menyebarkan Intelijen

B. Subsistem Database Sistem Informasi Pemasaran
• Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi, diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam hal pengambilan kembali.

• Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tetapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

•  Data yang masuk ke dalam database berasal dari subsistem input, yaitu :
Sumber Internal, terdiri dari SIA, Penelitian Pemasaran.
Sumber Eksternal, terdiri dari Intelijen Pemasaran.

• Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.


 C. Subsistem Output Sistem Informasi Pemasaran
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem tersebut sebagai bagian dari bauran.

•  Subsistem Produk (Product)
•  Subsistem Tempat (Place)
•  Subsistem Promosi (Promotion)
•  Subsistem Harga (Price)
•  Subsistem Bauran Terintegrasi

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh.


 1. Subsistem Produk (Product)
•  Perusahaan memutuskan untuk menyediakan suatu produk guna memenuhi kebutuhan pasar tertentu.
•  Subsistem Produk (Product) menyediakan informasi mengenai produk perusahaan
•  Suatu kerangka kerja yang disebut Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) mampu menelusuri penjualan suatu produk mulai dari perkenalan, perkembangan, dewasa, dan penurunan.
• Siklus Hidup Produk mampu mengarahkan manajer pemasaran dalam membuat keputusan-keputusan berorientasi produk.
Siklus Hidup Produk dan Keputusan-Keputusan Strategi




Keterangan Gambar Siklus Hidup Produk :

•         Dalam tahap perkenalan produk, manajer pemasaran diharuskan membuat keputusan apakah akan mengembangkan dan memasarkan produk yang sudah dibuat ?
•         Tahap perkembangan dan dewasa mencakup waktu saat berbagai strategi perlu dipertimbangkan untuk membuat penjualan tetap berjalan.
•         Tahap penurunan merupakan saat dimana produk sudah tidak diinginkan lagi oleh konsumen, sehingga perlu diambil keputusan alternatif apakah produk tersebut ingin dihapus ?

4. Subsistem Harga (Price)
• Subsistem Harga (Price) menyediakan informasi yang dapat membantu manajer dalam membuat keputusan harga.

• Penentuan harga dibuat berdasarkan :
 Biaya
 Permintaan

STUDI KASUS SISTEM INFORMASI PEMASARAN

DESKRIPSI BENGKEL MOTOR PLAZA
Bengkel motor plaza merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa dapat dikatakan sukses apabila dapat mempertahankan konsumennya serta dapat menarik konsumen pesaing. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan jasa yang diinginkan konsumen dengan cara menciptakan produk yang sesuai keinginan konsumen, harga yang sesuai, pelayanan yang berkualitas serta aspek fisik jasa itu sendiri, sehingga jasa yang dihasilkan sesuai dengan keinginan serta harapan konsumen. jika produk jasa yang ditawarkan tersebut sesuai dengan kebutuhan serta harapan, maka konsumen akan merasa puas.

DEFINISI PERMASALAHAN
Bertitik tolak dari kondisi pemasaran yang ada, maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif dalam menghadapi dunia pemasaran yang semakin ketat, sehinggga mendapatkan laba secara maksimal dan dapat meningkatkan persaingan pasar pada masa yang akan datang.

Dari uraian diatas maka pendefinisian masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana letak posisi strategis pemasaran bengkel motor plaza?
2. Bagaimana realisasi strategi pemasaran bengkel motor plaza dalam melakukan pemasaran?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang seharusnya?


TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM

Tujuan didirikannya suatu perusahaan pada intinya adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin dengan menggunakan berbagai sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Tujuan ini dipandang paling realistis karena meliputi pertimbangan berbagai aspek yang mempengaruhi kelayakan suatu keputusan finansial dan menyangkut tentang bagaimana mendapatkan dana serta mengalokasikannya seefisien mungkin. Pada umumnya perusahaan yang berorientasi bisnis mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin agar perusahaan tersebut mampu menjaga kelangsungan operasionalnya dan melakukan pengembangan usaha. Mengingat semakin berkembangnya dunia industri, maka para pengusaha dituntut untuk mengelola usahanya secara serius dan memanfaatkan peluang-peluangyang ada sehingga mampu bersaing dengan para pesaingnya dan dapat bekerja secara ekonomis.


DESAIN UMUM SISTEM
Pada bagian desain umum system ini akan dibahas mulai dari desain yang berupa Data Flow serta kamus data ayau Data Dictionary
DATA FLOW DIAGRAM KONTEKS




Suku cadang
konsumen
Rounded Rectangle: System pemasaranLaporan data barang

Daftar barang

persetujuan

Gambar 1 DFD Konteks

DFD PENJABARAN UNTUK SISTEM PEMASARAN
Dari Data Flow Diagram konteks, dapat dijabarkan secara lebih detailmenjadi DFD seperti berikut ini :
Laporan barang
Rounded Rectangle: Mencatat  hasil penjualanData barang penjualan




Catatan barang
Rounded Rectangle: Memproses pembayaranRounded Rectangle: Membuat daftar barangCatatan barang



Data konsumen
Bayar barang bukti pembayaran


Gambar 2 DFD penjabaran

KAMUS DATA (DATA DICTIONARY)
Berikut adalah kamus data dari berbagai bagian data yang telah dikumpulkan :
1.Nama data : konsumen
Keterangan : data tentang identitas konsumen
Sumber : bengkel motor plaza
Struktur data :
Nama Field
type
Lebar
Nomor urut
Nama konsumen
Alamat

Character
Character
Character
4
20
20



2. Nama Data : Barang
Keterangan : Data tentang barang
Sumber : Bengkel motor plaza
Struktur Data :
Nama Field
type
lebar
Nomor barang
Nama barang
keterangan
Character
Character
memo
8
20
1



DESAIN SPESIFIK SISTEM
Desain spesifik meliputi desain menu utama, desain input atau pemasukan data serta desain output


Desain menu utama
Menu utama dari program system informasi pemasaran, dapat dilihat hirarkinya seperti yang terdapat gambar berikut





Laporan - laporan
Data Konsumen
barang






Gambar 3 Hirarki Menu Utama




IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi system informasi pemasaran ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Sesuai dengan bahasa pemprograman yang dipakai, maka system ini membutuhkan spesifikasi perangkat sebagai berikut
Software :
1. system operasi windows 2003
2. Microsoft visual basic
3. Driver-driver penyerta
Hardware :
1. PC dengan processor Pentium III keatas atau yang setara
2. RAM minimal 64 MB (dianjurkan 128 MB)
3. Harddisk dianjurkan 20 GB
4. CD ROM
5. Floppy Drive 3 ½ inchi
Implementasi coding dan pembuataan prosedur dapat dilihat pada disket program yang disertakan pada buku ini.
 

Thursday, November 16, 2017

SISTEM INFORMASI PADA PIZZA HUT

Posted by Unknown Thursday, November 16, 2017, under | No comments


I PENDAHULUAN 
1.1 Latar belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan  yang semakin  ketat antar perusahaan,  membutuhkan adanya  fasilitas  yang mendukung  keberlangsungan usaha tersebut.  Salah satu fasilitas  untuk membantu  kinerja perusahaan  adalah dengan adanya sebuah  sistem informasi. Sistem informasi manajemen membantu perusahaan pengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapi kesuksesan.
Salah satu perusahaan terkemuka yang telah menerapkan sistem informasi manajemen adalah Pizza Hut. Model sistem informasi Pizza Hut memperlihatkan keterkaitan hubungan antara komponen dan aktivitas sistem informasi, dimana sistem ini memiliki kemampuan beradaptasi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis). Perkembangan dan perubahan cepat di dalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu  bagi perusahaan tersebut untuk terus melakukan pembaharuan dalam sistem majemen informasi. Sehingga tetap menjadi suatu strategi jitu dalam persaingan bisnis.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut pada tahun 1995 pada saat Studi Kasus: Pizza Hut and KFC: Fast Food Information Systems ditulis oleh Bryan McWilliams dan kondisi sistem informasi yang digunakan sekarang.
 II PEMBAHASAN
 2.1 Sistem Informasi Manajemen
Menurut Robert A. Leitch, “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak uar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
2.1.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bloc), yang terdiri dari :
  • Komponen Input
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk    metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa     dokumen-dokumen dasar..
  • Komponen Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  • Komponen Output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  • Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan,
  • Komponen Hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi, berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
  • Komponen Software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan     memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu      informasi.
  • Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanupulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management System.
  • Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.1.2. Peranan dan Fungsi Sistem Informasi 
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu:
a. Mendukung proses operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya
c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah:
  1. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
  2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
  3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan  pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
  4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
  5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
  6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
2.1.3. Jenis Sistem Informasi

Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem)
Menurut Gordon (1995) bahwa sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu piramida dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan keempat atau lapisna puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower levelmanagement), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). 
2.2 Pizza Hut Pada Tahun 1995 – Fast Food  Information Systems 
Pizza Hut Inc. merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah outlet dan pangsa pasar yang dimilikinya (lebih dari 11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia). Pizza Hut Inc. merupakan anak perusahaan dari PepsiCo Inc. dan pada bulan Oktober 1997, menjadi anak perusahaan dari Tricon Restaurant Global Inc., yang dibentuk dari pemisahaan kepemilikan restoran PepsiCo.
Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 di Wichita oleh Frank Carney. Dan mulai melakukan bisnis pertamanya bekerjasama dengan mitra kerjanya yaitu John Bender. Pada malam pembukaan, mereka memberikan pizza secara gratis sebagai media promosi. Setahun kemudian Pizza Hut membuka restorannya di Kansas dan memulai membuka unit waralaba pertamanya.
Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan strategi pemasaran yang agresif dan pada tahun 1966, ketika jumlah unit waralabanya mencapai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba Pizza Hut pertama di buka di Kanada dan diikuti oleh pembentukan Pizza Hut International Pemegang Asosiasi Franchise (IPHFHA). Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi waralaba perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet yang sepenuhnya dimiliki oleh Pizza Hut.
Strategi Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney memperkenalkan struktur manajemen baru dan berusaha meyakinkan PepsiCo, Inc. bahwa jaringan waralaba Pizza Hut layak untuk dibeli. Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan dan keuntungan dilanjutkan membangun basis keuangan yang kuat bagi perusahaan untuk pembiayaan yang memadai bagi pertumbuhan adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut untuk membuka restoran baru di negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut membuka unit di munich, Jerman dan Sydney, Australia. Pada tahun yang sama, restoran 500 rantai dibuka di Nashville, Tennessee. Pada tahun 1973, Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet di Jepang dan Inggris. Tiga tahun kemudian mata rantai itu lebih dari 100 restoran di luar Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam jaringan waralabanya.
Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut seperti, Little Caesar, Domino Pizza International, dan Pizza Express, bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika Serikat. Untuk memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu “Pizza Pan” pada tahun 1980 di seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak tebal segera menjadi populer. Keberhasilan tambahan baru ke menu Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang disediakan oleh PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan “Pizza Pan Pribadi”, dimana pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza mereka akan tiba dengan cepat dan panas. Tujuannya adalah untuk membuat pizza, cepat terjangkau makan siang yang ideal.
Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertamanya di Moskow dan diikuti di negara-negara Eropa Timur. Di tahun 1996 total penjualan di seluruh dunia adalah $ 5.100.000.000 dan total karyawan 140.000
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza hut menerapkan keunggulan teknologi informasi seperti :
  1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
  2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis oprasional “back of store”.
  3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya manusia.
  4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.
  5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan 
2.Pizza Hut pada saat ini 
Melalui peningkatan langkah-langkah pemasaran, seperti program loyalitas Ponta poin dan kampanye promosi, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sistem pemesanan melalui online menjadi salah satu gebrakan Pizza Hut dalam peningkatkan kepuasan pelanggan, pelanggan dapat membayar menggunakan kartu kredit, poin, dan kartu multi Ponta. Untuk saat ini, terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak diikuti dengan waktu pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan kenyamanan dengan sistem online, Pizza Hut mengantisipasi peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pesanan telepon dan meningkatkan efesiensi operasional. Selanjutnya, peningkatan sistem akan memungkinkan Pizza Hut untuk memberikan berinteraksi dengan cepat ke lebih banyak pelanggan dan terus menawarkan penawaran khusus.
Fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika dan Jepang meliputi :
  1. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
  2. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
  3. Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra multi-program, sehingga pelanggan dapat menggunakan akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk melakukan pembelian.
  4. Kupon untuk pelanggan individu. Dengan mendaftar secara online, pelanggan dapat menerima kupon disesuaikan melalui email. Melalui fitur simulasi tabungan baru dijadwalkan untuk ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan menentukan set makan menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka akan lebih baik untuk digunakan tergantung pada apa barang-barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan nilai tambah.
  5. Pemesanan menggunakan telepon selular. Pengguna Flash di ponsel telah meningkatkan daya tarik visual, sehingga pemesanan dapat pula menggunakan smartphone.
Melalui penggunaan sistem baru, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membuat pemesanan online lebih nyaman. Dengan pasar yang akan dituju adalah dua juta pelanggan pengguna internet yang telah terdaftar. Rasio pengguna internet yang tinggi akan memungkinkan Pizza Hut untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk menyediakan pelanggan informasi yang lebih personal. Selanjutnya, Pizza Hut akan lebih cepat melayani pesanan pelanggan lebih cepat
II KESIMPULAN

Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan keunggualan teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan pesaing-pesaingnya. Keunggulan teknologi dan pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan melakukan beberapa gebrakan, diantaranya :
  1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza.
  2. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka.
  3. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai.
  4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet.
DAFTAR PUSTAKA 
Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Penerbit: PT. Gramedia
Official website Pizza Hut Amerika di http://www.pizzahut.com/
O’Brien, James. 2000 Management Information System:Managing  Information  Technology in the Internetworked  Enterprise, Fourth Edition. McGraw-HilI
Pangestu DW. 2008. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM). http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf
Ibrahim RMS. 2008. Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen di Indonesia (SIMDI) Quo Vadis?. http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf
http://belajarbersamahannin.wordpress.com/ diakses tanggal 17 Agustus 2013

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
cursor: url("https://picasaweb.google.com/110667291707517219649/IMAGETUTORIAL2#5729338440284600194"), default;